Suami Hilang Misterius, Sang Istri Berjalan Sejauh 100 Km Demi Keadilan

Istri seorang pengacara di Cina bernama Li Wenzu telah memulai perjalanan sejauh lebih dari 100 km, pada Rabu (4/4/2018) WIB untuk mencoba menemukan jawaban tentang nasib suaminya, Wang Quanzhang, yang menghilang secara misterius sejak tahun 2015.

Li Wenzu, berjalan dari ibu kota Cina, Beijing ke Tianjin, tempat di mana dia mengira suaminya ditahan.

Kepada BBC, Li Wenzu mengaku, tidak mendengar kabar apa pun sejak penangkapan suaminya pada 1000 hari yang lalu, dan bahkan tidak tahu apakah Wang Quanzhang masih hidup.

1. Penindasan 709


Suami Li Wenzu, Wang Quanzhang ditahan pada Agustus 2015 saat terjadi penangkapan massal terhadap lebih dari 200 pengacara hak asasi manusia Cina..

Peristiwa itu kemudian disebut Penindasan 709 merujuk pada tanggal 9 Juli 2015 yang menandai meningkatnya intoleransi terhadap perbedaan pendapat di bawah Presiden Cina, Xi Jinping itu.

Harian Rakyat (People's Daily) yang dikelola Pemerintah Cina pada saat itu menyebut, para pengacara sekaligus aktivis hak asasi manusia di negaranya itu adalah "sekelompok kriminal yang telah merusak tatanan sosial".

2. Tidak tahu suaminya masih hidup atau tidak


Li Wenzu lantas mencari jawaban atas nasib suaminya yang menjadi korban penindasan itu. Ia berjalan selama 12 hari dengan maksud mencoba memaksa pihak berwenang untuk menceritakan apa yang terjadi pada suaminya.

Dia juga mempertanyakan kebijakan pemerintah yang "memerintah negara sesuai dengan hukum" jika pengacara suaminya saja tidak diizinkan menemui kliennya. Dia juga menduga suaminya telah disiksa. Bahkan, Li Wenzu juga tidak mengetahui apakah suaminya itu masih hidup.

Kepada Reuters, Li Wenzu mengatakan, "Mereka telah menyalahgunakan semua hak kami. Menangkap orang yang tidak bersalah seperti ini, mengunci dia selama hampir 1000 hari, saya pikir ini kejam. Ini tidak berperasaan."

3. Menyelidiki kekerasan polisi dan membela sekte terlarang


Sebelumnya, Wang Quanzhang menangani kasus pengaduan tentang penyiksaan polisi dan tengah membela para anggota gerakan spiritual Falun Gong, yang oleh Pemerintah Cina disebut sekte terlarang.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2015, Wang menceritakan dirinya telah dipukuli di ruang bawah tanah sebuah gedung pengadilan. Banyak dari para pengacara hak asasi manusia yang ditahan dalam Penindasan "709" dijatuhi hukuman penjara, penangguhan hukuman maupun tahanan rumah.

Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==