5 Hewan yang Diberi Nama Seperti Tokoh dari Indonesia


Di Bumi ini masih banyak spesies makhluk hidup, termasuk hewan, yang belum diketahui dan diidentifikasi. Termasuk juga di Indonesia, dari tahun ke tahun selalu saja ada spesies baru hewan yang ditemukan dan kemudian diidentifikasi serta diberi nama.

Ketika suatu spesies baru ditemukan, maka para peneliti yang menemukan spesies tersebut memiliki hak memberikan nama kepada spesies tersebut. Nama pemberian tersebut kemudian akan dijadikan nama ilmiah resmi dari spesies baru tersebut.

Kadang kala, nama yang digunakan berasal dari nama daerah atau tempat hewan tersebut ditemukan ataupun habitat aslinya. Misalnya harimau sumatera yang diberi nama Panthera tigris sumatrae, atau orang utan tapanuli yang memiliki nama ilmiah Pongo tapanuliensis.

Tak jarang pula, para peneliti mendedikasikan nama tokoh-tokoh tertentu yang mereka anggap berjasa di bidang-bidang tertentu untuk dijadikan nama spesies baru yang ditemukan tersebut.

Berikut adalah beberapa hewan yang diberi nama berdasarkan nama tokoh-tokoh di Indonesia.

1. Cnemaspis purnamai atau Cicak Ahok

Pada 30 November 2017, jurnal Zootaxa mempublikasikan penemuan dari peneliti LIPI, Awal Riyanto, Amir Hamidy, Irvan Sidik, dan Dany Gunalen. Penemuan tersebut adalah seekor cicak jenis baru yang kemudian diberi nama Cnemaspis purnamai. Kata purnamai diambil dari nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang merupakan mantan gubernur DKI Jakarta.


Menurut Amir, nama tersebut diberikan karena cicak ini ditemukan di Belitung, tempat kelahiran Ahok. Amir juga menegaskan, kalau pemberian nama ini tidak ada hubungannya dengan politik, melainkan hanya karena Ahok dan keluarganya merupakan orang-orang yang dihormati di Belitung.

2. Burung Myzomela irianawidodoae

Jurnal ilmiah Treubia pada Desember 2017 mempublikasikan penemuan jenis burung baru dari Kepulauan Rote di Nusa Tenggara Timur. Burung berwarna merah dan hitam ini diberi nama Myzomela irianawidodoae.


Nama belakangnya diambil dari nama belakang ibu negara Iriana Widodo. Izin menggunakan nama ibu negara diberikan berdasarkan Surat Nomor B 1199/M.Sesneg/D-2/HL.01.00/12/2017 tertanggal 17 Desember 2017.

3. Ular Lycodon sidiki

Dari riset yang dilakukan pada 2013 hingga 2016, peneliti LIPI yang berkolaborasi dengan Universitas Brawijaya dan University of Texas at Arlington berhasil menemukan ular jenis baru. Ular ini memiliki ciri-ciri berwarna hitam dan dihiasi lingkaran berwarna putih seperti cincin.


Dalam jurnal Zootaxa edisi Juni 2017, ular yang ditemukan di Aceh Tengah ini diberi nama Lycodon sidiki. Nama sidiki diambil dari nama Irvan Sidiki, seorang peneliti reptil senior di LIPI dan Museum Zoologi Bogor.

4. Tarsius supriatnai

Dua jenis tarsius baru ditemukan di Sulawesi, salah satunya adalah tarsius Jatna yang ditemukan di Bumbulan, Gorontalo. Nama ilmiah dari hewan ini, Tarsius supriatnai, diambil dari nama guru besar FMIPA Universitas Indonesia yang juga peneliti yang mengabdikan dirinya untuk pengamatan primata di Indonesia, Profesor Dr. Jatna Supriatna.


5. Ikan Schismatogobius risdawatiae

Dalam studi yang dipublikasikan di Cybium: International Journal of Ichtyologypada Juni 2017 dijelaskan ada penemuan spesies baru ikan tawar dari keluarga Gobiidae. Ikan tersebut ditemukan di sekitar air terjun Lubuk Hitam, Kecamatan Teluk Bungus, Padang.


Ikan tersebut kemudian diberi nama ilmiah Schismatogobius risdawatiae yang diambil dari nama belakang Dra. Renny Risdawati, dosen biologi di Sekolah Tinggi Ilmu Perikanan PGRI Sumatera Barat. Nama tersebut diberikan para peneliti untuk menghargai dedikasi Renny selama berlangsungnya riset terhadap ikan tersebut.

Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==