Mahasiswa Indonesia tembus babak final Microsoft Imagine Cup 2018


Tim Beehive Drone asal University of Manchester dari Indonesia, diumumkan sebagai salah satu tim yang akan berlaga dalam final dunia Imagine Cup 2018 di Seattle.

Microsoft juga mengumumkan tim PINE dari Malaysia sebagai pemenang final regional Asia Pasifik Imagine Cup, mengalahkan 14 tim dari berbagai negara. Enam tim lainnya juga dipilih untuk melanjutkan perjalanan mereka dalam final dunia Imagine Cup 2018 di bulan Juli mendatang.

Tim PINE merancang sebuah perangkat genggam penginderaan yang dapat membantu petani nanas secara efisien dan efektif dalam mengevaluasi tingkat kematangan sebelum panen, dan dengan cara yang tidak mengganggu. Ini karena metode tradisional yang saat ini digunakan menentukan kematangan menggunakan refraktometer, yang mengarahkan buah ke analisis destruktif. Solusi Tim PINE bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan membantu petani nanas memaksimalkan persentase panen yang dibawa ke pasar untuk diekspor.

Juara kedua dan ketiga dimenangkan oleh tim BeeConnex dari Thailand dan tim 7X dari Singapura.
Tim BeeConnex dari Thailand hadir dengan ide Smart Hive; sebuah perangkat IoT yang memungkinkan peternak lebah untuk memindai dan memonitor kesehatan sebuah sarang lebah. Perangkat ini juga mampu memberi informasi bagi para peternak lebah ketika ada potensi masalah yang terdeteksi di dalam sarang lebah.

Tim 7x dari Singapura menciptakan ProCubex, sebuah kubus pembelajaran pintar yang interaktif dirancang sebagai alat bantu awal bagi anak penyandang disleksia. Kubus ini akan menghasilkan sebuah perencanaan pembelajaran secara pintar bagi anak dikselksia, memicu stimulus panca indera dan juga bagian dari otak yang berfungsi untuk pembelajaran bahasa.

Selain itu, Tim BeeHives dari Indonesia yang juga melaju ke babak Final Dunia menciptakan Beehive Drones Agriculture yang bertujuan untuk menerapkan teknologi drone berbasis IoT sebagai pendekatan baru untuk memecahkan salah satu masalah terbesar di dunia, yaitu peningkatan permintaan akan makanan. 
Sistem drone yang koperatif dikembangkan dan dapat diakses melalui aplikasi mobile untuk membawa detail akurasi pertanian ke tangan petani. Sistem dirancang untuk melakukan analisis dan tugas pertanian, serta kemudahan penggunaan drone melalui website dan aplikasi mobile.

Diselenggarakan di Seattle Juli ini, Final Dunia ini akan mempertemukan lebih dari 50 tim pelajar dari seluruh dunia, semua akan berjuang memperebutkan hadiah utama hingga US$100.000, peluang mengikuti program bimbingan dengan CEO Microsoft Satya Nadella, dan juga mendapatkan dukungan dan persetujuan Azure untuk membawa produk solusi mereka ke pasar.

“Kami sangat senang Tim BeeHive Drone dapat menjadi salah satu finalis dari Asia Pasifik yang akan berlaga di Final Dunia Imagine Cup 2018. Mereka telah menciptakan solusi inovatif dengan teknologi drone mereka,” kata Direktur Utama Microsoft Indonesia Haris Izmee dalam keterangan, kemarin.

Commercial Software Engineering Lead, Microsoft Asia Pacific Dave Miller menambahkan Imagine Cup selalu berusaha menjadi sarana bagi para siswa untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi kenyataan kewirausahaan. 
“Kami hadir untuk membantu mereka mengambil langkah awal mencapai tujuan-tujuan mereka, dan kami sangat bersemangat untuk menyaksikan bagaimana ide-ide mereka akan mengubah masa depan dimana kita hidup,” katanya.

Diselenggarakan setiap tahunnya sejak 2003, Microsoft Imagine Cup adalah kompetisi teknologi terdepan di dunia bagi para pelajar, yang dikenal oleh pesertanya dengan sebutan “Olimpiadenya kompetisi teknologi bagi pelajar”. Imagine Cup tahun ini mengajak setiap tim untuk “Merancang dengan Tujuan”, dimana setiap proyek dikembangkan untuk menjawab isu-isu masyarakat atau sosial dengan teknologi.(ak)

Sumber
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==